Assalamualaikum, teman-teman...
Saya akan membagikan sekilas tentang Puisi Kontemporer. semoga bermanfaat ya.
Selamat membaca!
Puisi Kontemporer
Kata kontemporer secara umum bermakna masa kini sesuai dengan perkembangan zaman atau selalu menyesuaikan dengan perkembangan keadaan zaman.Puisi kontemporer dapat diartikan sebagai puisi yang lahir dalam kurun waktu terakhir.
Puisi kontemporer berusaha lari dari ikatan konvensional puisi itu sendiri.
Puisi kontemporer seringkali memakai kata-kata yang kurang memperhatikan santun bahasa, memakai kata-kata yang makin kasar, ejekan, dan lain-lain.
Tokoh-tokoh puisi kontemporer di Indonesia saat ini, yaitu :
- Ibrahim Sattah, Hai Ti
- Sutardji Calzoum Bachri, O, Amuk, dan O Amuk Kapak
- Hamid Jabbar, Wajah Kita
- Puisi Mantra adalah puisi yang mengambil sifat-sifat mantra.
Ciri-ciri mantra :
- Mantra bukanlah sesuatu yang dihadirkan untuk dipahami melainkan sesuatu yang disajikan untuk menimbulkan akibat tertentu
- Mantra berfungsi sebagai penghubung manusia dengan dunia misteri
- Mantra mengutamakan efek atau akibat berupa kemanjuran dan kemanjuran itu terletak pada perintah.
- Puisi mbeling adalah bentuk puisi yang tidak mengikuti aturan.
Puisi ini muncul pertama kali dalam majalah Aktuil yang menyediakan lembar khusus untuk menampung sajak, dan oleh pengasuhnya yaitu Remy Silado, lembar tersebut diberi nama "Puisi Mbeling".
Dasar puisi mbeling adalah main-main.
Ciri-ciri puisi mbeling :
- Mengutamakan unsur kelakar; pengarang memanfaatkan semua unsur puisi berupa bunyi, rima, irama, pilihan kata dan tipografi untuk mencapai efek kelakar tanpa ada maksud lain yang disembunyikan (tersirat).
- Menyampaikan kritik sosial terutama terhadap sistem perekonomian dan pemerintahan.
- Menyampaikan ejekan kepada para penyair yang bersikap sungguh-sungguh terhadap puisi.
- Puisi Konkret adalah puisi yang disusun dengan mengutamakan bentuk grafis berupa tata wajah hingga menyerupai gambar tertentu.
Di dalam puisi konkret pada umumnya terdapat lambang-lambang yang diwujudkan dengan benda dan/atau gambar-gambar sebagai ungkapan ekspresi penyairnya.
Penyusunan puisi kontemporer sebagai puisi inkonvensional perlu memerhatikan beberapa unsur sebagai berikut:
- Unsur bunyi; meliputi penempatan persamaan bunyi (rima) pada tempat-tempat tertentu untuk menghidupkan kesan dipadu dengan repetisi atau pengulangan-pengulangannya.
- Tipografi; meliputi penyusunan baris-baris puisi berisi kata atau suku kata yang disusun sesuai dengan gambar (pola) tertentu.
- Enjambemen; meliputi pemenggalan atau perpindahan baris puisi untuk menuju baris berikutnya.
- Kelakar (parodi); meliputi penambahan unsur hiburan ringan sebagai pelengkap penyajian puisi yang pekat dan penuh perenungan (kontemplatif).
Komentar
Posting Komentar